Penciptaan menurut Hermetisisme

From Iaprojects

Hermetisisme adalah sebuah keyakinan agama dan filsafat yang pada pokoknya didasari oleh tulisan-tulisan Hermes Trismegistus. Keyakinan ini memengaruhi tradisi magis atau sihir, serta menjadi sebuah ajaran agama. Bagaimanapun bentuk pengaruhnya, ajaran ini berasal dari tulisan Hermes. (Sumber: Wikipedia)

Penciptaan

Dalam Hermetisisme, keyakinan asal usul tidak diambil secara literal, namun dipahami secara metafora. Tidak semua hermetisis memahaminya sama, dan umumnya bersifat pribadi. Kisah yang diberikan dalam buku pertama Corpus Hermeticum oleh Nous Tuhan pada Hermes Trismegistus setelah banyak meditasi. Juga, tidak semua Hermetisis terlalu perduli dengan teks simbolik dan mungkin tidak tahu tentang cerita ini.

Ia berawal saat tuhan menciptakan unsur-unseur setelah melihat ala semesta lain lalu menciptakan alam semesta kita dengan unsur dan jiwanya sendiri. Dari sini, tuhan, yang pria sekaligus wanita ini, memegang Firman, melahirkan Nous kedua, pencipta dunia. Nous kedua ini menciptakan tujuh kekuatan (sering dilihat sebagai Merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, matahari dan bulan) untuk bergerak melingkar dan mengatur nasib. Sang Firman lalu mematerialisasi unsur-unsur, yang membuat mereka tidak cerdas. Nous lalu membuat para pengatur ini berputar, dan dari materi mereka muncul mahluk-mahluk tanpa suara. Bumi lalu dipisahkan dari air dan hewan (selain manusia) dibawa ke bumi.

Nous yang maha kuasa lalu menciptakan manusia, hermafrodit, dalam gambaran nya, dan diserahkan ciptaannya. Manusia dengan hati-hati mengamati saudaranya, nous kecil, dan menerima perintahnya dan perintah ayahnya. Manusia lalu naik ke atas jalan bola untuk melihat ciptaan lebih baik, dan menunjukkan bentuk tuhan pada alam. Alam jatuh cinta, dan manusia, melihat dirinya sendiri dalam refleksi air jatuh cinta dengan alam dan ingin tinggal dengannya. Segera manusia menyatu dengan alam dan menjadi budak keterbatasannya sendiri seperti gender dan tidur. Manusia lalu tidak dapat berkata-kata (karena kehilangan sang Firman) dan menjadi kembar, jasadnya tidak abadi namun ruhnya abadi, menguasai segalanya tapi dikuasai takdir.

Kisah ini tidak berkontradiksi dengan teori evolusi, kecuali pada penciptaan manusia, namun sebagian besar Heremetisis sepenuhnya menerima teori evolusi sebagai landasan kokoh penciptaan segalanya dari materi dasar hingga manusia.

Personal tools