Penciptaan menurut suku Tlingit

From Iaprojects

Menurut tradisi Tlingit, penciptaan terjadi atas bantuan gagak. Pada saat itu tidak ada cahaya ataupun air. Gagak harus mencuri cahaya dari rumah seorang kaya jauh di hulu sungai Nass, yang kering waktu itu. Ia melakukannya dengan menjadikan dirinya kecil dan membuat anak pemilik rumah memakannya dan menjadi hamil. Saat anak itu lahir, ia menangis meminta buntalan cahaya yang bergantung di dinding rumah. Akhirnya, keluarga itu memberi sang gagak buntalan bintang dan bulan untuk mendiamkannya yang kemudian saat dibuka, bintang-bintang dan bulan-bulan itu lepas lewat cerobong yang tersebar di langit. Yang tersisa adalah kotak siang yang merupakan cahaya terakhir yang dimiliki keluarga itu.

Gagak lalu menipu orang yang memiliki sungai air abadi dengan memberinya minuman, namun sebelum ia dapat lari lewat cerobong, manusia itu menyalakan perapian hingga gagak itu menjadi hitam hingga sekarang. Pertama, ia meludahkan air menciptakan Nass Stikine, Taku, Chilkat, Alsek, dan semua sungai besar lainnya. Tetesan lebih kecil menciptakan kali salmon.

Gagak lalu melanjutkan ke sebuah kota yang tidak pernah melihat siang hari. Penduduk kota itu mengoloknya, sehingga gagak memutuskan menakuti mereka dengan membuka kotak siang. Melihat matahari, penduduk desa berlarian, sebagian ke samudera dan menjadi mahluk laut dan sebagian ke hutan dan menjadi mahluk hutan.

Gagak menciptakan angin, ras, dan anjing yang merupakan manusia yang dikutuk gagak agar berjalan dengan empat kaki.

Personal tools