Penciptaan menurut suku Motu

From Iaprojects

Leluhur manusia saat ini tidak punya api, dan memakan makanan mereka mentah atau menjemurnya hingga suatu hari ia melihat asap keluar dari laut. Seekor anjing, ular, musang, burung dan kangguru semua melihat asap itu dan bertanya “Siapa yang akan pergi mengambil api itu?”. Pertama ular berkata ia akan melakukannya, namun laut terlalu ganas dan ia kembali. Lalu musang pergi, namun ia juga kembali lagi. Satu demi satu mencoba hingga giliran terakhir anjing. Sang anjing mulai berenang dan berenang hingga mencapai pulau tempat asap muncul. Disana ia melihat wanita-wanita memasak dengan api, dan setelah mencuri sebuah obor, ia berlari ke pantai dan berenang dengan aman ke daratan, dan memberikannya pada manusia.

Referensi

1. LAWES, W. G., "Ethnological Notes on the Motu, Koitapu and Koiari Tribes of New Guinea," in JAI viii. 369-77 (1879). 2. CHALMERS, J., "Notes on the Natives of Kiwai Island, Fly River," in JAI xxxiii. 117-4 (1903). 3. GILL, W. W., 1911, "Extracts from Dr. Wyatt Gill's Papers," in JPS xx. 116-57. 4. KER, A., Papuan Fairy Tales. London, 1910. 5. HADDON, A. C 1904, Reports of the Cambridge Anthropological Expedition to Torres Straits, v. 9-120. 6. MEIER, J., 1907, "Mythen und Sagen der Admiralitätsinsulaner," in Anthropos, ii. 646-67, 933-42. 7. BEYER, H. O., "Origin Myths among the Mountain Peoples of the Philippines," in PJS Sect. D., viii. 85-118 (1913). 8. SEIDENADEL, C. W., The first Grammar of the Language spoken by the Bontoc Igorot, with a Vocabulary and Texts, Mythology, Folklore, Historical Episodes, Songs. Chicago, 1909.

Personal tools