Penciptaan menurut suku Huron

From Iaprojects

Pada awalnya hanya ada air dan hewan air hidup disana. Lalu seorang wanita jatuh dari lubang di langit. Ia adalah wanita ilahiah penuh kekuatan. Dua bangau terbang di atas air melihatnya jatuh. Mereka terbang dibawahnya, berdekatan, membuat bantal untuknya duduk. Bangau ini membawanya dan minta bantuan. Mereka dapat didengar dari jauh agar hewan lain datang membantu Penyu memanggil hewan lain untuk membantu menyelamatkan hidup wanita langit ini. Para hewan memutuskan wanita ini butuh bumi untuk hidup. Penyu berkata,”Menyelam ke air dan ambillah tanah.” Maka mereka melakukannya. Berang-berang turun. Tikus tanah turun. Yang lain terlalu lama menyelam dan mereka mati. Tiap kali, penyu melihat kedalam mulut-mulut mereka saat mereka naik, tapi tidak ada yang menemukn tanah. Katak menyelam. Ia terlalu lama dan hampir mati. Tapi saat penyu melihat kedalam mulut katak ini, ia menemukan tanah. Wanita itu mengambilnya dan meletakkannya di punggung penyu. Itulah asal terjadinya bumi.

Tanah kering tumbuh membesar menjadi negara, lalu negara lain, dan seluruh bumi… hingga hari ini, penyu itu memanggul bumi. Waktu berlalu, dan wanita langit punya anak kembar. Sifat mereka bertentangan. Satu baik, satu buruk. Satu lahir secara normal. Tapi satunya lagi lahir dari ketiak ibunya, yang membuat ibunya wafat. Saat wanita langit dikuburkan, semua tanaman yang dibutuhkan untuk hidup di bumi tumbuh dari tanah diatasnya. Dar kepalanya keluar labu. Jagung keluar dari dadanya. Kacang tumbuh dari kakinya. Anak sang wanita langit tumbuh. Yang jahat adalah Tawis-Karong. Yang baik bernama Tijus-kaha. Mereka pergi menyiapkan bumi sehingga manusia dapat tinggal disitu. Namun mereka tidak dapat tinggal bersama. Dan mereka berpisah, masing-masing membagi tugas merawat bagian buminya. Saudara jahat, Tawis-karong, membuat monster-monster besar, bengis dan menakutkan. Ia membuat serigala dan beruang serta ular raksasa. Ia membuat nyamuk besar, seukuran kalkun liar. Dan ia membuat katak raksasa. Ia meminum air tawar yang ada di bumi. Semuanya. Saudara baik, Tijus-kaha, membuat hewan normal yang bermanfaat bagi manusia. Ia membuat merpati, dan mockingbird serta partridge. Dan satu hari, sang partridge terbang menuju negeri Tawis-karong. “Kenapa engkau pergi kesana?” tanya Tijus-kaha pada partridge. “Saya pergi karena tidak ada air. Dan saya dengar ada di tanah saudaramu,” kata partridge.

Tijus-kaha tidak percaya pada sang burung. Maka ia mengikuti, dan akhirnya ia tiba di tanah saudara jahatnya. Ia melihat semua hewan raksasa yang dibuat saudara jahatnya. Tijus-haka tidak mengganggu mereka. Dan iapun melihat katak raksasa. Ia membelahnya. Keluarlah air bersih bumi. Tijus-haka tidak membunuh lagi ciptaan saudaranya. Namun ia membuat mereka mengecil, sehingga manusia dapat menguasai mereka. Roh ibunya datang dalam mimpi Tijus-haka. Ia memperingatkannya mengenai saudara jahatnya. Dan tentu, satu hari, kedua bersaudara mesti berhadap-hadapan. Mereka memutuskan tidak dapat berbagi bumi. Mereka akan berduel untuk melihat siapa penguasa dunia. Masing-masing memiliki satu senjata. Tijus-haka, yang baik, hanya dapat dibunuh bila dipukuli sampai mati dengan sekarung penuh jagung atau kacang. Saudara jahat hanya dapat dibunuh memakai tanduk rusa atau hewan liar lainnya. Maka kedua bersaudara bertemu di tanah pertarungan. Giliran pertama pada saudara jahatnya, Tawis-karong. Ia memukuli saudaranya dengan sekarung kacang. Ia memukulinya hingga Tijus-haka kampir mati. Tapi hanya sebentar. Ia pulih, dan ia mengejar Tawis-karong. Kini adalah gilirannya.

Ia memukul saudara jahatnya dengan tanduk rusa. Akhirnya, Tijus-haka mencabut nyawa saudaranya. Namun masih saudaranya tidak sepenuhnya hancur. “Aku harus pergi ke barat jauh,” katanya. “Semua ras manusia akan mengikutiku ke barat saat mereka mati”. Adalah keyakinan bagi orang Huron hingga kini. Saat mereka mati, roh mereka akan pergi ke barat jauh, dimana mereka akan tinggal selamanya.

Personal tools