Penciptaan menurut peradaban Romawi

From Iaprojects

Sebelum ada bumi atau laut atau langit, yang ada hanya kekacauan: tanpa bentuk, tanpa aturan, tanpa kehidupan. Ada lawan dalam segalanya: panas berkonflik dengan dingin, basah dengan kering, berat dengan ringan, dan keras dengan lembut. Akhirnya satu tuhan, sebuah kekuatan sakti alam, menengahi konflik, memisahkan bumi dari langit, memisahkan tanah kering dari air, dan membagi udara cerah dari awan, sehingga mengatur semua hal dalam satu kesatuan keseimbangan. Begitu juga tuhan itu, siapapun tuhan itu, mengatur massa kacau dengan memisah-misahkan komponennya, lalu mengaturnya pada sebuah keharmonisan.

Lalu tuhan itu membentuk bumi menjadi bola raksasa dan menjadikan lautan menyebar ke segala arah. Bumi yang ia atur dibagi dalam lima wilayah, begitu juga langit, yang dibagi menjadi dua daerah di kiri, dua di kanan dan satu di tengah. Dibawah ether dan diatas bumi menggantung udara, dimana tuhan membentuk kabut dan awan, meletakkan petir dalam awan. Pada masing-masing angin yang ada empat, ia memberikan batasan dan tujuan. Ia menyebabkan bintang-bintang, yang sebelumnya di tutup dengan tirai kegelapan, bersinar di langit.

Lalu manusia lahir. Entah tuhan itu yang menciptakan manusia buatan bumi ini dari benih ilahi, atau Prometheus, mencampur citra para tuhan dari segumpal tanah yang telah baru saja dipisahkan dari ether dan berarti masih memiliki sifat ilahiahnya. Siapapun pencipta manusia, mahluk baru ini dibuat berdiri tegak dengan mata menghadap ke langit dan bintang-bintang, tidak seperti hewan lainnya yang menggantung kepala mereka dan memakan rumput di tanah.

Personal tools